Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Selasa, 27 November 2012

Psikologi dan periodesasi Perkembangan


BAB I
PENDAHULUAN
            A.    Latar Belakang
Perkembangan adalah perubahan kearah kemajuan menuju terwujudnya hakekat manusia yang bermartabat atau berkualitas. Perkembangan memiliki sifat holistik (menyeluruh/kompleks) yaitu : terdiri dari berbagai aspek baik fisik ataupun psikis, terjadi dalam beberapa tahap (saling berkesinambungan), ada variasi individu dan memiliki prinsip keserasian dan keseimbangan.
Perkembangan Individu memiliki beberapa prinsip-prinsip yaitu: Never ending process (perkembangan tidak akan pernah berhenti). Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi (aspek emosional, aspek disiplin, aspek agama dan aspek sosial). Perkembnagan mengikuti pola/arah tertentu (karena perkembangan individu dapat terjadi perubahan perilaku yang dapat dipertahankan atau bahkan ditinggalkan)
Perkembangan merupakan proses yang tidak akan berhenti dan setiap perkembangan memiliki tahapan tahapan yaitu : tahap dikenangkan, tahap kandungan, tahap anak, tahap remaja, tahap dewasa, dan tahap lansia, ada juga yang menggunakan patokan umur yang dapat pula digolongkan dalam masa intraterin, masa bayi, masa anak sekolah, masa remaja dan masa adonelen yang lebih lanjut akan disebut dengan periodesasi perkembangan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian perkembangan
2.      Periodisasi Perkembangan
3.      Kesimpulan
C.    Tujuan
1.    Mengetahui definisi Psikologi Perkembangan.
2.    Mengetahui periodisasi perkembangan yang dari para ahli.
3.    Mengetahui rumusan masalah
4.    Memenuhi tugas individu pada mata kuliah Pikoliogi Perkembangan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian
Psikologi berasal dari kata Yunani “ Psyche” yang artinya jiwa,dan” logos’ yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etomologi ( menurut arti kata ) Pskilogi artinya Ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik macam – macam gejalanya , prosesnya maupun latar belakangnya. Perkembangan adalah peunculan hal yang baru dengan adanya sifat-sifat yang baru yang berbeda dari yang lain.
Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai masa tua. Masa-masa pekembangan diantaranya adalah masa bayi, masa anak-kanak, masa sekolah, masa remaja, masa dewasa. Ada ahli psikologi yang mengemuukakan tetang adanya masa sebelum lahir.
Profesor Arthur T. Jersild dalam bukunya, Child Psikology, 1962, mengemukakan bahwa adanya masa mengandung dan masa melahirkan dalam psikologi:

a.      Masa mengandung
Masa mengandung yang dialami wanita yaitu calon ibu mrngalami masalah yang bersifat khusus dalam kaitanya dengan pola atau cara hidupnya. Pengalaman ibu pada masa hhamil sangatlah menegangkan dan mendebarkan. Kondisi keuangan yng kurang memadai berpengaruh dalam kondisi kehamilan.
Dalam lingkungan kebudayaan, kepercayaan tahayul memang masih seangat erat kaitannya dengan masa mengandung. Walaupun tahayul yang kita tau adalah ahal yang tidak mempunyai dasar, namun ironisnya kita tidak bisa menepis hal-hal yang bersifat tahayul. Hal-hal yang sering kita dengan dan lihat seperti keinginan seorang ibu hamil yang meminta hal-hal yang aneh dan yang kurang masuk akal.
Oarn tua mempunyai antisipasi dalam hal ini dengan selalu memberi nasihat kepada calon ayah dan ibu, misalkan jangan berbuat jahat kepada mahluk lain walupun sekecil apapun. Biasanya kegemaran menyiksa binatang selalu dihubung-hubungkan dengan kelahiran bayi yang cacat, padahal itu bukanlah alasan yang sebenarnya.

b.      Masa Kelahiran
Kelahiran bisa diarikan sebagai kelaahiran dan kedatangnya seorang bayi di tengah-tengah sebuah keluarga yang sebelumnya berada dalam kandungan ibu. Kita tahu seorang bayi lahir dengan kondisi yang lemah tiada berdaya dan membutuhkan belas kasihan dari orang lain. Selama 24 jan bayi belum membutuhkan makanan, namun untuk bayi yang sehat beberapa jam setelah lahir seolah siap menerima makanan yang akan diberikan kepadanya.
Lester D. Crow dalam bukunya Human Development and Learning, 1956, mengemukakan tiga proses dalam perkembangan yaitu:
1)      Childood yaitu masa yang mencakup masa mengandung, masa kelahiran, masa bayi, masa anak-anak, masa anak sekolah.
2)      Maturity yaitu masa proses perkembangan dalam proses kematangan sebelum memasuki masa kedewasaan.
3)      Adulthoot yaitu mencakup masa mencari lapangan pekerjaan, masa berpacaran, kemudian masa berumah tangga setelah itu menjadi orang tua.[1]

2.      Periodisasi Perkembangan
Selama perkembangannya, penglaman belajar haruuuslah sesuai dengan sesuai dengan perkembangannya. Tidak mungkin anak usia sekolah dasar diberi materi yang diberikan kepada mahasiswa, jadi seemuanya itu harus tepat. Para ahli banyak yang berbeda pendapan tentang periodisasi perkembangan. Pendapat ini mempunyai gairis besarnya, yaitu:
a.       Berdasar biologis
b.      Berdasar didaktis/ instruksional
c.       Berdasar psikologis
Perbedaan ini dilakukan agar anggapan yang paling menentukan mengenai dasar-dasar yang ada.

A.    Tahap Perkembangn berdasar Biologis
1.      Aristoteles
Aristoteles merumuskan perkembangan anak dengan 3 (tiga) fase perkembangan yakni:
1)      Fase I        : 0;0 –7;0 disebut masa anak kecil dan kegiatannya hanya bermain.
2)      Fase II       : 7;0 –14;0 disebut masa anak/ masa sekolah dan  kegiatannya
  mulai belajar di sekolah dasar.
3)      Fase III     : 14;0 – 21;0 disebut dengan masa remaja atau pubertas, masa ini adalah masa peralihan dari anak menjadi dewasa.
Aristoteles menyebutkan pada periodesasi ini disebut sebagai periodesasi yang berdasarkanpada biologis karena antara fase I dengan fase ke II itu ditandai dengan adanya pergantian gigi, sedangkan antara fase ke II dengan fase ke III ditandai dengan mulai bekerjanya organ kelengkapan kelamin.
Pada fase pertama anak kecil sangat terjerat dalam masa-masa bermain yang tidak bisa mereka hindari dan patut kita tau. Anak kecil akan merasa terganggu dan marah bila mainan meereka kita rebut. Pada fase berikutnya adalah fase setelah masa anak kecil, di sini anak cenderung dalam masa belajar atau dalam masa sekolah rendah. Melonjak ke fase setelah masa anak, tinggallah masa-masa yang sedang bergejolak yaitu masa pubertas dari anak menuju dewasa dalam lingkup biologisnya.

2.      Kretschmer
Kretschmer membagi perkembangan anak menjadi 4 (empat) fase, yaitu:
a.       Tahap I : 0;0 – 3;0. Keadaan anak bertubuh  pendek, gemuk, bersikap terbuka, mudah bergaul dan mudah didekati.( Fullungs periode I)
b.      Tahap II : 3;0 – 7;0. Badan anak tampak langsing, sikap anak cenderung tertutup, sukar bergaul dan sulit didekati. (Strecungs periode I)
c.       Tahap III : 7;0 –13;0. Fisik anak kembali menggemuk. (Fullungs periode II)
d.      Tahap IV : 13;0 – 20;0. Fisik anak kembali langsing. (Streckungs periode II)
Dapat terlihat dalam perkembangan anak tahap I, perubahan biologis baik dari tubuh yang pendek, badan yang gemuk, dan sebagainya. berbeda dengan tahap II, anak malah berbadan langsing apalagi dalam pergaulan sangat sulit menerima teman. Ini menjadikan anak sulit bersosialisasi dengan lingkungan sekitar teermasuk teman-temannya. Pada tahap III, anak badannya terlihat menggemuk namun pada tahap IV justru lengsing kembali, kondisi tubuh yang stabil.

3.      Sigmund Freud
Freued membagi perkembangan anak menjadi 6 (enam) fase perkembangan yakni:
a.       Fase Oral : 0;0 – 1;0. Mulut merupakan central pokok keaktifan yang dinamis,
b.      Fase Anal : 1;0 – 3;0 Dorongan dan tahanan berpusat pada alat pembuangan kotoran.
c.       Fase Falis: 3;0 – 5;0. Alat-alat kelamin merupakandaerah organ paling perasan,
d.      Fase Latent : 5;0 – 12/13;0 Impuls-impuls cenderung berdada pada kondisi tertekan
e.       Fase Pubertas : 12/13;0 – 20;0 Impuls-impuls kembali menonjol. Kegiatan ini jika dapat disublimasikan maka seorang anak akan sampai pada fase kematangan,
f.       Fase Genitala 20 ke atas, Seseorang telah sampai pada fase dewasa.
Anak kisaran umur sampai 5 tahun melewati fase yang terdiferensiasikan secara dinamik, kemudian beerkisar umur 12 meengalami fase laten yang ditandai dengan pubertas barulah akan semakin dewasa pada umur 20. Namun menurut Freud masa yang menentukan kepribadian adalah dari umur 20 sampai umur 50 tahun.
B.      Periodesasi perkembangan yang berdasarkan didaktis
Para ahli mengelompokannya menjadi :
a.      Johann Amos Comenilus (Komensky)
Dalam masa perkembangannya  individu pada umumnya menunjukan sifat-sifat yang serasi dengan jenjang pendidikan tertentu. Ia membaginya menjadi empat tahap:
1)      Scola Materna (sekolah ibu) pada usia 0;0 – 6;0, (anak mengembangkan organ tubuh dan panca indra di bawah asuhan ibu (keluarga)).
2)      Scola Vermacula (sekolah bahasa ibu) pada usia 6;0 – 12;0 , (anak mengembangkan pikiran, ingatan, dan perasaannya di sekolah dengan menggunakan bahasa daerah(bahasa ibu)).
3)      Scola Latina (sekolah bahasa latin) pada usia 12;0 – 18;0, (anak mengembangkan potensinya terutama daya intelektualnya dengan bahasa asing).
4)      Academia (akademi) adalah media pendidikan bagi anak usia 18;0 – 24;0

b.      Jean Jeaques Russeau
Didalam bukunya yang terkenal yaitu “Emile eu du I’education” Jean Jeaques Russeau membagi tahapan perkembangan anak antara lain:
1)      Pada usia 0;0 – 2;0 tahun adalah masa asuha
2)      Pada usia 2;0 – 12;0 tahun adalah masa pentingnya pendidikan jasmani dan alat-alat indera.
3)      Pada usia 12;0 – 15;0 tahun adalah masa perkembangan pikiran dan masa juga terbatas
4)      Pada usia 15;0 – 20;0 tahun adalah masa pentingnya pendidikan serta pembentukan watak, kesusilaan juga pembinaan mental agama.
Mereka sebenarnya hampir sama terdapat masa masa dimana anak masih dijaga oleh sang ibu dengan intensif. Apalagi dalam umur sampai 12 tahun sebenarnya anak memang sedang belajar bahasa ibu dan meeniru apa yang dikatakan ibu kepadanya dan ini juga bisa dikaitkan atau dihubungkan denganpelatian panca indra.
Anak belajar dan memperhatikan gerak maupun suara ibunya tak lain karena menggunakan panca indra yang anak miliki sehingga mendapat pendidikan yang anak pahami. Dalam pendidikan agama itu pun termasuk didalamnya pendidikan akademik yang anak pilahh-pilah dalam proses pencapaian pendidikan watak anak.



C.    perkembangan yang berdasarkan Psikologis
Pada pembagian ini para ahli membahas gejala perkembangan jiwa anak, berorientasi dari sudut pandang psikologis, mereka tidak lagi mendasarkan pada sudut pandang biologis ataupun didaktis. Gejala psikis dapat dialami oleh hampir semua orang  yang bisa meenjadi batu loncatan  dari masa yang satu ke masa yan glain dalam proses perkembangan.
1.      Dari lahir sampai masa kegoncangan pertama, (masa kanak-kanak)
2.      Dari masa kegoncangan pertama samapai masa kegoncangan kedua, (masa keserasian bersekolah)
3.      Masa kegoncangan kedua samapai akhir masa remaja, (masa kematangan), umumnya berumur 21;0 ”Bisa kita lihat dibawah ini”
Para ahli yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah :

a.       Oswald Kroh
Kroh berpendapat bahwa pada dasarnya perkembangan jiwa anak berjalan secara evolutiv.Dan pada umumnya proses tersebut pada waktu-waktu tertentu mangalami kegoncangan (aktivitas revolusi), masa kegoncangan ini oleh Kroh disebut ‘Trotz Periode’,dan biasanya tiap anak akan mengalaminya sebanyak dua kali, yakni trotz I sekitar usia 3/4 tahun. Trotz II usia 12 tahun bagi putri dan usia 13 tahun bagi laki-laki.
Secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut :
4.      Dari lahir hingga trotz periode I disebut sebagai masa anak awal (0;0 – 03;0/04;0)
5.      Dari Trotz periode I hinga Trotz periode II disebut masa keserasian bersekolah (03;0/04;0 – 12;0/13;0)
6.      Dari trotz periode II hingga akhir masa remaja disebut masa kematangan (12;0/13;0 – 21;0)

b.      Charlotte Buhler
Charlotte membagi perkembangan anak menjadi 5 (lima) fase, yaitu :
1.      Fase I (0;0 – 1;0), Pada fase ini perkembangan sikap subyektif menuju obyektif,
2.      Fase II (1;0 – 4;0), Pada fase ini makin meluasnya hubungan pada benda-benda sekitarnya, atau mengenal dunia secara subyektif.
3.      Fase III (40 – 8;0), Pada fase ini individu memasukkan dirinya kedalam masyarakat secara obyektif, adanya hubungan diri dengan lingkungan sosial dan mulai menyadari akan kerja,tugas serta prestasi.
4.      Fase IV (8;0 – 13;0), Pada fase ini mulai munculnya minat ke dunia obyek sampai pada puncaknya, ia mulai memisahkan diri dari orang lain dan sekitarnya secara sadar
5.      Fase V (13;0 – 9;0) Pada Fase ini, nulai menemukan diri yakin shyntesa sikap subyektif dan obyektif.

D.    Gabungan dar ketiga kelompok oleh PH. Kohnstamm
Ia menyebutnya pandangan itu secara flectis, walaupun nampaknya lebih berorientasi pada dasar psikologis, yaitu :
1. 0;0 – 2;0 disebut masa vital
2. 2;0 – 7;0 disebut masa Esthetis
3. 7;0 – 12;0/13;0 disebut masa perkembangan intelektual
4. 12;0/13;0 – 20;0 disebut masa sosial
Pembagian terakir ini masih dapat diuraikan lagi menjadi :
1. 12;0 –14;0 = Masa Pural
2. 14;0 – 15;0 = Masa prapubertas
3. 15;0 – 18;0 = Masa Pubertas
4. 18;0 – 21;0 = masa adolesen

E. Tinjauan perkembangan anak global oleh Robert j. Havigurst
Robert meninjau perkembangan anak global yakni sebagai berikut:
1)      0;0 – 6;0 masa infacy and early childhood
2)      6;0 – 12;0 masa midle childhood
3)      12;0 – 18;0 masa preadolescense and adolescence
4)      18;0 – 35;0 masa early adulthood yang terbagi atas early adulthood (18;0 – 21;0), adulthood (21;0 – 35;0)
5)       35;0 – 60;0 masa middle age
6)      60;00 – ke atas masa later life.


























BAB III
PEENUTUP
Kesimpulan:
Dalam hal ini perkembangan anak sangatlah penting yang terpengaru dari lingkungan sekitar anak baik berdasarkan biologis, didaktis maupun psikologis. Semua itu adalah masa perkembangan anak yang perlu kita perhatikan untuk mengetahui perkembangn anak didik kita kelak maupun anak-anak kita nantinya. Walaupun beerbeda-beda pendapat atau teori yang para ahli ungkapkan tadi, semua itu hany untuk mengetahui fase-fsse perkembangan anak.
Perkembangn anak ada yang bisa diketahui berdasar ondisi fisiknya ada juga bisa dikeetahui daricara anak menyelesaikan masalah-maslanya.



DAFTAR PUSTAKA


            Fauzi, Ahmad.Psikologi Umum. Bandung.Pustaka Seetia.1999
Drs. Zulkifli L, Psikologi Perkembangan. Bandung. Remaja Karya. 1987


[1] Drs. Zulkifli L, Psikologi Perkembangan, Remaja Karya, Bandung 1987, hlm. 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya